Hari Ini ke Menkeu,Besok Bertemu SBY
JAKARTA-Hari ini, Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Rodrigo Rato tiba di Indonesia. Ini adalah kedatangan pejabat lembaga keuangan multilateral itu kali pertama sejak Indonesia melunasi utang. Meski tak ada agenda khusus, kalangan LSM kompak menolak kedatangan Rato. Di Indonesia, Rato dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara besok. Sedangkan hari ini, digelar pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta dialog dengan kalangan dunia usaha dan akademisi. Aktivis LSM antiutang pun ikut “menyambut” kedatangan pria kebangsaan Spanyol itu.
Sambutan tersebut dikemas dalam demo dua hari. “Kedatangan IMF patut ditolak untuk menyelamatkan Indonesia dari cengkeraman IMF untuk kedua kali,” kata Koordinator Koalisi Antiutang (KAU) Kusfiardi saat konferensi pers di kantor KAU, Mampang Jakarta kemarin. Kunjungan IMF kali ini, kata Ardi-sapaan Kusfiardi– ini patut diwaspadai sebagai upaya untuk mengamankan agenda mereka di Indonesia. Rodrigo Rato akan memanfaatkan Indonesia untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh IMF. “Upaya tersebut merupakan bentuk intervensi lain yang dilakukan IMF terhadap Indonesia setelah letter of intent (LoI) dan post program monitoring (PPM),” kata alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) itu.
Pemerintah, kata Ardi, seharusnya memanfaatkan kunjungan Rodrigo untuk menyatakan keluar dari keanggotaan IMF dan mulai memikirkan upaya untuk membubarkan lembaga ini. Selain itu, SBY juga harus meminta pertanggungjawaban atas kasus BLBI (bantuan likuiditas Bank Indonesia) dan obligasi rekapitalisasi perbankan yang samapi sekarang belum tuntas. BLBI dan obligasi rekap merupakan hasil desakan IMF yang dimulai dari restrukturisasi 16 bank pada 1997. Secara terpisah Menko Perekonomian Boediono menambahkan kedatangan Rodrigo Rato hanya bersifat silaturahmi.
Ekonom dari Universitas Gadjah Mada itu mengatakan tak ada agenda khusus dari kedatangan Direktur Pelaksana IMF itu. Apalagi saat ini Indonesia sudah melunasi semua utang dan tidak lagi dalam masa pemandoran oleh lembaga “Konsensus Washington” tersebut. “Itu hanya mampir saja. Tidak ada yang substansial. Kita kan anggota biasa. Beliau akan kunjungi beberapa negara, termasuk kita, ya kita terima,” kata Boediono. Boediono menambahkan, Indonesia hanya akan mendengar pandangan Rato tentang ekonomi Indonesia. “Kita juga akan cerita apa yang dilakukan setelah tidak lagi berada di bawah pengawasan IMF,” ujarnya.
Ditanya apakah pemerintah akan mempertimbangkan pandangan IMF, Boediono hanya menjawab diplomatis. “Ya kita dengar dong kalau itu baik,” ujar mantan menteri keuangan era Presiden Megawati tersebut. Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal mengatakan dalam pertemuan nanti, SBY akan menegaskan kepada IMF bahwa utang-utang Indonesia kepada IMF sudah lunas,” kata Dino.
SBY merasa perlu menyampaikan hal tersebut agar IMF memahami posisi Indonesia saat ini. Yakni bukan lagi sebagai negara pengutang di IMF. Pertemuan nanti juga akan mengevaluasi hal-hal yang terjadi saat Indonesia menjadi pasien IMF. “Misalnya dulu kira-kira salahnya apa, sehingga bisa dikoreksi,” kata Dino. Tidak ada agenda pembahasan mengenai rencana utang atau tawaran utang IMF ke Indonesia. Pemerintah justru sedang berusaha untuk menyelesaikan utang-utang luar negeri yang melilit selama ini. Rodrigo Rato juga dijadwalkan akan bertemu dengan kalangan bisnis di Indonesia. (tom/rdl)
Indopos, 23 Januari 2007
Komentar